Belajar Berbuat Ikhlas


Sulitkah berbuat ikhlas? pertanyaan ini mungkin hanya menjadi jawaban dalam diri kita masing-masing. Ikhlas, bukanlah perkara gampang dalam melakukan sesuatu perbuatan. Perjuangan menuju ke-Ikhlasan selalu bersinggungan dengan pergolakan bathin dan keimanan seseorang, sebab fitrah kita sebagai manusia seringkali ingin mendapat nilai lebih atau mengharapkan pujian dan balasan dari sesuatu yang kita kerjakan.
Tidak ada formula khusus yang bisa dirumuskan dari ikhlas kecuali kita mencoba ikhlas dengan bersikap ikhlas, memiliki iman dan kepercayaan pada diri sendiri.

Lalu apa makna / arti dari kata Ikhlas. Makna Ikhlas Secara bahasa, ikhlas berasal dari kata Khalasha yang berarti bersih atau murni. Secara istilah, ikhlas yaitu suatu perbuatan yang dilakukan tanpa disebuah angan –angan atau sesuatu yang difikirkan, berarti membersihkan hati dari maksud selain mengharapkan ridho Allah Azza wa Jalla.atau tidak mengharapkan imbalan dari orang lain. Perbuatan ikhlas dibarengi pula dengan keyakinan atas perbuatannya dan tidak memiliki keinginan untuk menarik kembali apa yang telah ia lakukan

Dalam hidup ini, seringkali kita dihadapkan pada kenyataan yang memaksa kita untuk bersikap ikhlas. Ikhlas meminta dan memberi maaf, ikhlas menerima kemarahan dari orang tua, pasangan kita atau juga atasan atau orang yang tidak kita kenal sama sekali. Ikhlas ditinggal pergi, ikhlas diberi hadiah kecil dan berbagai macam bentuk keterpaksaan Ikhlas lainnya yang kadangkala bukan porsi kita. Bahkan kita juga sering tidak bisa ikhlas menerima taqdir yang dialamatkan dalam hidup kita. ikhlas yang dipaksakan atau berat hati.

Pada sisi yang lain, kita juga pernah dihadapkan pada perbuatan yang awalnya sudah kita lakukan dengan ikhlas tapi akhirnya berubah tidak ikhlas. Kita ikhlas memberi dan berbuat tetapi orang yang menerima melontarkan ketidakpuasan hingga bentuk keikhlasan kita-pun berubah menjadi ke-engganan. Berbuat ikhlas memang banyak godaan dan ujiannya.

Benarkah ikhlas itu rahasia antara pelakunya dan Allah SWT?. Siapa pun tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah seseorang itu ikhlas atau tidak. Ikhlas tak perlu diucapkan, hanya Allah SWT berkenan memperlihatkan dampak atau akibat dari keikhlasan seseorang tersebut kepada manusia-manusia sekitarnya, sehingga orang-orang akan dengan mudah mengetahui keikhlasan dari seseorang. 

Lalu bagaimana caranya supaya kita belajar ikhlas? Mencobalah melakukan sesuatu dengan hati, jangan mencoba berusaha keras untuk menjadi seperti yang orang lain pikirkan untuk tebar pesona. jangan melakukan dan mengatakan ikhlas, kecuali jika kamu percaya bahwa itu keluar dari hati atau sesuai dengan hati nurani. Tetaplah berusaha tenang ketika orang lain memuji keikhlasanmu, sebab ujian keikhlasan seringkali datang dari pergolakan bathin dalam diri kita sendiri.

Kiat-kiat menjaga amalan agar tetap ikhlas

1. Banyak Berdoa
Di antara yang dapat menolong seorang hamba untuk ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. 

2. Menyembunyikan Amal Kebaikan
Hal lain yang dapat mendorong seseorang agar lebih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikannya. Yakni dia menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dan lebih utama untuk disembunyikan (seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lain-lain). Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain lebih diharapkan amal tersebut ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata. 

3. Memandang Rendah Amal Kebaikan
Memandang rendah amal kebaikan yang kita lakukan dapat mendorong kita agar amal perbuatan kita tersebut lebih ikhlas. Di antara bencana yang dialami seorang hamba adalah ketika ia merasa ridha dengan amal kebaikan yang dilakukan, di mana hal ini dapat menyeretnya ke dalam perbuatan ujub (berbangga diri) yang menyebabkan rusaknya keikhlasan. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut.

4. Takut Akan Tidak Diterimanya Amal
Tidak Terpengaruh Oleh Perkataan Manusia,Pujian dan perkataan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang pada umumnya disenangi oleh manusia. janganlah engkau jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab engkau beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal saleh. 

5. Menyadari Bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka
Sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari bahwa orang-orang yang dia jadikan sebagai tujuan amalnya itu (baik karena ingin pujian maupun kedudukan yang tinggi di antara mereka), akan sama-sama dihisab oleh Allah, sama-sama akan berdiri di padang mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang, sama-sama akan menunggu keputusan untuk dimasukkan ke dalam surga atau 

Post a Comment